Setelah diseling show Lennor by Lenny Agustin, show APPMI sekuel kedua kembali memeriahkan arena Fashion Tent Jakarta Fashion Week 2010/2011. Hengky Kawilarang membuka show lewat koleksi bertema âWild Romanceâ yang mengangkat indahnya kain Kalimantan (Borneo). Bahan tule, aksen di bahu, rufle, dan bebatuan mempercantik desain-desainnya yang simpel namun romantis.
Susan Zhuang membawa penonton kembali ke masa lampau. Menghadirkan rok-rok lebar dan gaun-gaun panjang klasik bersiluet tahun 50 dan 60-an. Sentuhan Indonesia dihadirkan melalui pilihan kain batik dan kain tenun Nusantara, yang dipercantik dengan payet dan bebatuan. Disusul Agnes Budhisurya yang mengajak kita menikmati indahnya kekayaan alam Indonesia lewat nuansa warna jewel tone, seperti merah, ungu, dan hijau. Karya-karya Agnes yang megah diisi dengan bahan sutra yang melayang dalam bentuk ekor gaun dan sayap yang cantik. Detail-detail mengejutkan seperti motif kotak-kotak hitam putih khas Bali dan motif Barong dalam kain flowy tembus pandang menghadirkan tepuk tangan meriah untuk Agnes.
Geraldus Sugeng mengintepretasikan perpaduan budaya Timur dan Barat dalam koleksinya yang berjudul
âThe Orient Expressâ. Aneka gaun malam mewah berbahan kain tenun dengan kilau keemasan dikombinasikan dengan motif Kawung dan motif ukiran Dayak pada bahan sifon dengan aksen draperi, memberi sentuhan tradisional dalam pesona gaun modern.
Rebecca Ing âmenyihirâ penikmat mode yang hadir dengan permainan gradasi warna yang cantik dalam gaun-gaunnya. Satin silk yang lembut, dibalut teknik draperi menghasilkan karya yang feminin namun kuat.
âEscape for Loveâ, tema yang dipilih
Gregorius Vici berhasil ditampilkan lewat setiap detail dalam koleksinya. Bentuk gembung dan melayang, serta permainan gradasi warna cokelat, hijau, dan biru, serta print ragam motif tenun ikat khas Jepara, Bali, dan NTT, menciptakan tampilan romantis yang lembut.
Sekuel kedua show APPMI hari ini diakhiri oleh
Misan lewat koleksi bertajuk
âAncient Luxuryâ. Gaya klasik dalam detail gaunnya dipadukan dengan bentuk-bentuk bunga, gradasi warna ungu serta pilihan kain tradisional, menghasilkan ramuan yang pas antara tradisi dan gaya modern.
(Irina Marwan)