ESMOD Jakarta memberi sentuhan muda di catwalk Bay di Jakarta Fashion Week 2010/2011.Mereka menampilkan busana-busana
ready-to-wear dengan pemilihan warna alam negeri kepulauan. Praktis lantai lima di Pacific Place pada Minggu malam,7 November 2010, itu segar dengan desain-desain mereka.
Noonio mengawali rangkaian pergelaran dengan koleksi yang ia beri nama
WashUp, koleksi ini terinspirasi dari pantai. Meski begitu, rancangan busanayang ditampilkan tidak melulu kasual. Warna biru â yang biasanya dirujuk sebagai warna air laut- dipermainkan sedemikian rupa. Ketika menggunakan biru solid, koleksi
Noonio bisa berwujud baju formal. Kali lain, kemeja putihdisaput semburat biru di ujung bawahnya. Hal ini memberi kesan kasual pada koleksi baju untuk laki-laki itu.
Lain lagi dengan
Joshua Septio yang memanfaatkan kain sifon bergaris untuk bermain-main dengan warna-warna kepulauan, misalnya saja cokelat kalem, ungu,hijau, dan rok berwarna persik. Koleksi untuk wanita ini menghadirkan keanggunan dan tema kasual dalam satu pencitraan secara bersama-sama melalui permainan padu padannya.
Sementara koleksi
Wonderer yang dilakukan
Elizabeth Marlin mengambil tema1980-an dengan memanfaatkan bahan katun, sifon, dan kain sari. Perpaduanbahan-bahan ini diolah dalam potongan-potongan yang berjuntai indah untuk perempuan.
Pada sesi lain,
Elizabeth Mellisa yang mengaku terinspirasi dari seni arsitektur, memanfaatkan teknik ini untuk melekatkan sisi maskulin. Rata-rata busana untuk pria yang ditampilkan menggunakan bantalan bahu meninggi. Kerah tegak. Ada juga baju jas yang menggunakan aksen bertumpuk di bagian depan dan memberi kesan berat. Apalagi ditambah pemilihan warna yang cenderung gelap.
Rangkaian pamer busana ini banyak diminati oleh orang-orang muda penikmat mode.Dengan menggunakan wilayah yang didominasi tempat santap malam, pergelaran seruini terasa menyatu dalam hilir mudik para pengunjung mall.